Belum lama ini, BMKG merilis pemberitahuan kalau Indonesia sudah memasuki cuaca ekstrim. Artinya, musim kemarau akan terasa makin panas, dan udara dingin akan membuat kita lebih menggigil. Tapi, apakah perubahan cuaca ini bisa berefek pada suasana hati dan kulit kita? Ternyata iya! Yuk, kita cari tahu pengaruhnya di sini!
Pengaruh Cuaca Ekstrim untuk Suasana Hati dan Kulit
Baik menjadi lebih panas maupun dingin, perubahan cuaca secara ekstrim dapat memberikan efek tersendiri terhadap suasana hati (mood) dan kondisi kulit. Kira-kira efek seperti apa yang dimaksud? Mari sama-sama cari tahu agar kita bisa lebih waspada!
Cuaca panas
Kulit mempunyai kepekaan yang cukup tinggi terhadap kondisi cuaca. Jadi, saat cuaca berubah panas secara ekstrim, jangan heran kalau kulit kamu menunjukkan gejala tertentu seperti gatal-gatal, kering, perih, hingga timbul benjolan kecil-kecil saat kulit berkeringat.
Apalagi, cuaca yang memanas biasanya diikuti juga dengan perubahan lingkungan menjadi lebih lembap dan hangat. Situasi ini berisiko memicu perpindahan jamur dan bakteri yang mengakibatkan penyakit kulit. Itulah kenapa perubahan cuaca panas kerap dikaitkan pula dengan penyebaran penyakit menular.
Cuaca ekstrim yang panas juga dapat memengaruhi suasana hati. Menurut riset yang diterbitkan dalam artikel di The Association for Psychological Science, orang-orang akan cenderung lebih mudah tersinggung dan berperilaku agresif saat terkena cuaca panas ekstrim.
Cuaca dingin
Indonesia memang tidak memiliki musim dingin, tapi perubahan cuaca menjadi dingin sangat mungkin terjadi, seperti saat musim hujan. Biasanya, udara yang dingin membuat banyak orang merasa gloomy. Pada kasus yang lebih serius, beberapa orang bahkan bisa mengalami stres dan depresi.
Penyebab pastinya belum diketahui, tapi ada beberapa faktor biologis yang dinilai dapat memengaruhi, seperti kurangnya vitamin D, peningkatan produksi melatonin (hormon yang mengatur siklus tidur), hingga kurangnya serotonin (hormon yang berfungsi memperbaiki suasana hati).
Di sisi lain, kondisi stres dan depresi juga dapat berefek pada kulit. Stres, misalnya, bisa membuat pembuluh darah kecil menyempit sehingga suplai darah dan nutrisi ke kulit jadi berkurang. Sementara itu, kondisi stres biasanya memengaruhi kualitas tidur sehingga menyebabkan kulit kusam hingga munculnya kantong mata.
Mau cuaca panas maupun dingin, jangan lupa untuk selalu merawat kesehatan kulit wajah ya! Seperti pakai skincare sesuai kondisi kulit, ataupun relaks sejenak di klinik kecantikan. Kalau wajah cerah dan sehat terawat, mood kamu pun bisa tetap terjaga. Last but not the least, pastiin pakai Sunscreen sebelum keluar rumah agar kulit wajahmu selalu terlindungi sepanjang hari.